q memang tidak pernah meminta bahwa semua akan kembali seperti semula dan baik-baik saja.
namun setidaknya, q berusaha untuk tetap normal sebagaimana yang seharusnya.
agaknya kalian tidak dapat demikian.
bukankah akhir dari hubungan ini semua, justru aq yang menjadi korban ?
bukankah idealnya aq yang sulit untuk dapat kembali seperti semula dan baik-baik saja ?
kenapa justru yang terjadi sebaliknya ?
mengapa justru kalian yang telah membuat kepahitan ini yang tidak bisa baik-baik saja ?
apa itu bentuk lain dari rasa bersalah yang kalian rasakan ?
ketika pikiran itu terlintas di otak mu, maka saat itu juga kamu tidak menempatkan diri seperti semula seperti yang kamu pinta pada q dulu .... !
dan dengan pikiran seperti itu, kamu pun menempatkan aq ditempat yang masih sama sebelum semua berubah seperti yang kamu katakan.
apakah itu adil ?
sakitnya diperlakukan demikian.
q coba dan q tahu q telah lakukan demikian, dengan tidak lagi melihatmu seperti yang dulu, dan mencoba untuk mengendalikan diri dan juga rasa serta pikiran untuk menempatkanmu pada posisi yang seharusnya.
mengapa justru kamu yang tidak lakukan demikian ?
begini rasanya ternyata bila disalahmengertikan orang.
dan sejak waktu itu, q bilang pada diri sendiri tuk tak lagi tanyakan apa pun padamu.
bila memungkinkan, q cari tahu sendiri ada apa dan mengapa.
bila akhirnya memang harus bertanya padamu, hanya 1x jawaban saja yang kuperlukan.
entah itu benar atau tidak, baiklah itu saja yang kuterima sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.
ketika itu terjadi, ingin kutampar kembali mukanya ... !
syukur itu tidak q lakukan ... !
thanks G untuk pengendalian diri yang Kau berikan, menahan amarah, menenangkan diri untuk dapat tetap berdiri mendengarkan alasannya dengan tegar.
1 lagi pelajaran ...
pengendalian diri itu datangnya dari dalam.
kuncinya pada kemauan ... MAU atau TIDAK ... ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar