Kamis, 26 November 2009

...

jumat, 27 nov 2009

waktu-waktu yang kujalani demikian bervariasi,
kunikmati setiap moment yang terjadi.
memang tak dapat kupungkiri rasa yang ada di hati.
namun, bila saat ini ku dapat tuliskan ini maka itu berarti aku survive.
thanks G ...

kacau balaunya hati dan emosi, menjelang pernikahannya

kamis siang menjelang sore,
ku luapkan semua beban emosi padanya,
ku luapkan semua apa yang kupikirkan tentangnya dan juga pernikahannya,
ku luapkan semua hal yang pernah kami jalani bersama.

aku sudah memaafkannya,
namun memaafkan pun perlu proses dan waktu.
untuk semua kenangan yang terjadi diantara kita,
aku juga harus memaafkan itu semua.
dan prosesnya memakan waktu .

tidak ....
aku tidak lagi menyalahkan dirimu.

kini dapat kurasakan efeknya.

saat hari H,
kudapati diriku ringan melangkah,
kudapati diriku tersenyum lebar menghadapi.

setelah hari H,
aku dapati diri ringan melangkah, menjalani hari.
namamu tak lagi mengganggu hari dan rasa,
bayanganmu tak lagi halangi langkah,
keberadaanmu tak lagi mengalihkan perhatian.

thanks G untuk semua ini ...
kudapat tersenyum kembali menjalani hari ...

PR besarku adalah ...
mengembalikan relasi indahku bersama MU tiap-tiap hari
^_____________________________________^

amazing G, U are ...^_______*


Senin, 02 November 2009

i do not know ...

hari yang agak-agak buat bingung.
bukan hanya hari ini, tapi juga hari - hari sebelumnya.

wierd ...
jadi bingung sendiri dengan apa yang terjadi.

sebenernya,
gimana sih perasaan dia ???
gimana sih isi pikirannya ???
apa sih yang dia pikir tentang aku ???

ni yang tiba-tiba terpikir tentang dia ....
kurang tanggap dengan situasi yan ada ... kadang itu bisa buat jengkel juga ....
sowry ... bukan mau bandingakan, tapi jadi buat agak jengkel .... sebel termasuk di dalamnya ....

oke ... itu selingan ... yang terjadi sesaat kala aku tulis diary ini .... ^_^

selingan yang cukup membuat aku jadi agak-agak gimana ...
sebenernya yang mau bicara itu siapa sih ????
kalau emang dia mau ngomong, ya bicara aja ...
aku ngerasa, aku terus yang ambil keputusan untuk tiap tindakan yang akan dia lakukan.
kenapa tidak ambil inisiatif untuk memulai pembicaraan ????

kalau memang mau bicara yang berkaitan dengan apa yang dirasakan, kenapa tidak mulai saja ???